Salah satu cara mencegah deficit
atau mengantisipasi kenaikan harga dimasa-masa yang akan datang yaitu dengan
cara menaikkan penghasilan anda. disini, yang paling disarankan adalah dengan
mencarinya diluar pekerjaan yang biasa anda lakukan sekarang. Hal ini di kenal
dengan istilah “ Penghasilan Tambahn”.
Pertanyaannya sekarang, kapan
sebuah penghasilan yang didapat diluar dari pekerjaan bisa dikatakan sebagai
penghasilan tambahan? Apakah penghasilan tersebut harus memenuhi jumlah
tertentu baru dikatakan penghasilan tambahan? Apakah penghasilan tersebut harus
dua kali lebih besar dari penghasilan utama
baru dikatakan penghasilan tambahan? ataukah, penghasilan tambahan jumlahnya
harus lebih kecil dari penghasilan utama?
Menurut saya, ada satu sifat yang
bisa menjadi ukuran bahwa sebuah penghasilan bisa dikatakan sebagai penghasilan
tambahan, yaitu “ anda mendapatkan
penghasilan tersebut di luar pekerjaan utama anda”
Apabila anda memiliki kegiatan
yang diangap utama, seperti bekerja di perkantoran, kuliah atau apapun itumaka
segala macam penghasilan yang anda dapatkan diluar kegiatan utama anda, itu
bisa dikatakan penghasilan tambahan.
Lalu bagaimana jika kegiatan
utama anda tidak menghasilkan uang? Apakah penghasilan yang anda dapatkan
diluar kegiatan utama itu dikatakan penghasilan tambahan? Buat saya, jawabannya
tentu iya, seorang mahasiswa yang kegiatan utamnya adalah kuliah, mungkin saja
memiliki pekerjaan diluar diluar jam kuliahnya yang menghasilakan uang.nah,
uang itu penghasilan tambahannya. Jadi, sekali lagi, penghasilan tambahan
adalah penghasilan yang anda dapatkan diluar kegiatan utama anda tidak peduli
apakah menghasilkan uang atau tidak.
Namanya juga penghasilan
tambahan, penghasilan tersebut tidak harus memiliki jumlah yang sama dari waktu
ke waktu. Sebagai contoh, bisa saja saat
ini penghasilan tambahan anda 1 juta, bulan berikutnya 2 juta, bulan berikutnya
lagi 1,5 juta dan seterusnya.
Mungkin anda berkata, “ oke..
mungkin jumlahnya tidak harus sama dari waktu ke waktu. Tetapi, bagaimana
dengan jumlah minimal? Apakah ada jumah minimal tertentu untuk sebuah
penghasilan tambahan?” menurut saya, jawabannya tidak. Penghasilan yang anda
dapatkan diluar kegiatan utama tetaplah merupakan penghasilan tambahan,
berapapun nominalnya. Tinggal bagaimana gaya hidup anda yang berbeda-beda yang
menentukan cukup tidaknya penghasilan tambahan itu untuk anda.
Selain jumlahnya yang tidak harus
sama dari waktu ke waktu, penghasilan tambahan juga tidak perlu memiliki frekuensi
yang berulang. Ada orang yang mendapatkan penghasilan tambahan secara rutin
setiap bulannyanamun, ada juga yang mendapatkan penghasilan tambahan hanya
sesekali, apabila ada order. Tentu saja, sebagian besar orang akan lebih baik
apabila penghasilan tambahan yang mereka dapatkan bisa memiliki frekuensi
berulang yang dapat di perkirakan. Seperti, setiap enam bulan sekali, tiga
bulan sekali, atau bahkan sebulan sekali. Ya.. jika penghasilan tambahan
tersebut bisa didapatkan secara rutin
dan berulang, pasti lebih enak ‘kan disbanding jika penghasilan tersebut
tidak didapatkan secara rutin?
Ya..., semoga apa yang anda baca
barusan bisa menambah semangat untuk
mencari penghasilan tambahan sekalipun anda seorang mahasiswa.
“salam sukses”
0 komentar:
Posting Komentar