Manusia memang butuh makanan untuk hidup, tapi, hidup juga
bukan hanya untuk makan. Makan berlebihan hingga kekenyangan,bukan hanya buruk
untuk kesehatan tapi juga rentang terhadap penyakit.
Para ahli telah memperingatkan bahwa jumlah perempuan
dibawah 50 tahun yang didiagnosa menderita kanker payudara telah mmecahkan
rekor. Ternyata, salah satu penyebabnya ialah makan berlebihan dan obesitas.
Termasuk, kelebihan minum dan jarang berolahraga.
Ahli gizi Shophie
Roberts dari British Dietetic Association mengatakan, bahwa ada beberapa
hal yang dapat mendorong manusiatanpa
sadar mengonsumsi makanan melebihi kebutuhannya. Menurutnya, obat-obatan dapat
bekerja meningkatkan nafsu makantermasuk jenis siproheptadin antihistamin, yang
digunakan untuk alergi seperti demam, dan kadang-kadang diresepkan pula untuk
migrain.
Antidepresan juga dapat memicu meningkatkan nafsu makan.”
Nafsu makan meningkat karena produk sampingan dari suasana hati yang membaik
karena telah mengkonsumsi obat anti depresi,” kata shopie seperti dilansir loL.
Demikian juga jika melakukan diet dengan mengurangi konsumsi
karbohidrat terlalu banyak, dapat mendorong seseorang makan berlebihan. Itu
dibuktikan pada sebuah study di Ohio
State University yang menemukan orang mengonsumsi sedikit karbohidrat
saat makan siang, cenderung menggatinya
dengan makan lebih banyak.
“ karbohidrat melepaskan glukosa ke dalam aliran darah ketika
kita mencernanya. Otak memerlukannya sebagai bahan bakar utama dan mengirimkan
sinyal berbeda yang menuntut pasokan makanan jika bahan bakarnya habis,”
lanjutnya.
Di sisi lain, gejala dehidrasi ringan, seperti lemah, lelah
atau pusing, serupa orang kelaparan, sehingga otak mudah bingung akan kondisi
dehidrasi dengan kelaparan. “ jadi jika merasa lapar, pertama kali minumlah
untuk melihat apakah itu memenuhi kebutuhan sebelum meraih makanan,” tambahnya.
Menghindari alkohol juga merupakan cara ampuhmengatasi
lonjakan nafsu makan. Pasalnya, barang alkohol menyebabkan fluktuasi kadar gula
darah yang signifikan. “ Alkohol
menyebababkan sejumlah besar hormon insulin akan dilepaskan kedalam darah,”
tuturnya.
Potensi lain pemicu makan berlebihan adalah persoalan
selera. Selera manusia atas makanan bisa rusak oleh sejumlah faktor, termasuk
infeksi virus, obat-obatan seperti amfetamin, dan peradangan di mulut.
Faktor lain sebagai pemicu juga ditemukan dari sebuah study
University College London yang menemukan bahwa orang yang makan cokelat saat
perut kosong lebih mungkin mengembangkan keinginan psikologis untuk makan
berlebih.
Namun, para peneliti
menyatakan bahwa konsumsi cokelat jauh lebih baik dikonsumsi setelah makan dari
pada sebelumnya. Mereka yang makan 15 sampai 30 menit setelah makan cenderung
tidak ngemil pada waktu berikutnya.
Latihan fisik memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan mental. Tetapi, latihan
dengan intensitas tinggi sementara jumlah kalori yang terbakar sangat kecil
juga mendorong otak mengirimkan sinyal rasa lapar. Sebagai ilustrasi, satu jam
langkah aerobik untuk wanita rata-rata membakar 450 kalori. Tetapi jika hanya
mengkonsumsi latte ukuran besar dengan susu semi-skim, maka hanya memasukkan
300 kalori.
Para peneliti juga menemukan, rasa bersalah ikut memicu
makan secara berlebihan. Kedengarannya memang aneh, tapi rasa bersalah karena
makan berlebihan bisa membuat seseorang untuk melakukan hal yang sama.
Peneliti dari Northwestern University di AS menemukan,jika
seseorang merasa bersalahtentang pengalaman yang menyenangkan seperti makan,
maka rasa bersalah itu sendiri akan menjadi menyenangkan.
Faktor terakhir yang diduga membuat seseorang mengkonsumsi makanan secara berlebihan adalah
pertemanan. Pasalnya, tanpa disadari seseorang makan lebih banyak bersama
teman-teman di perusahaan daripada saat makan sendiri.
1 komentar:
Mungkin pebyebab saya ini kalik ya
Posting Komentar