Senin, 06 Mei 2013

CERITA “si pemalas” DAN “pekerja keras” (bag 2)



Masih ingatkan cerita sebelumnya… >> bag 1
Setelah si pemalas (ayam) bertemu dengan sahabatnya si pekerja keras (elang). Mereka berdua lari bersembunyi kedalam hutan agar tidak terlihat oleh si pemilik sapi yang mengejarnya. Karena si ayam ngga bisa terbang jatuh seperti elang makanya kedua sahabat ini terus berlari untuk menghindari pengejaran si pemilik sapi.

Dengan wajah yang pucat dan sangat tanpak kecape’an, si ayam mengajak sahabatnya (elang) berhenti sejenak untuk beristirahat. Setelah beberapa jam beristirahat, si ayam merasa lapar. Dengan sigap elang langsung beranjak untuk mencarikan makanan buat sahabatnya itu. Ia (elang) terbang mencari makanan dan si ayam ditinggal ditengah hutan. Dengan penh penyesalan, si ayam merenungi perbuatannya yang hamper merengut nyawa-nya sendiri.
Tak berapa lama berselang, sahabatnya elang datang membawa pisang dan memberinya kepada si ayam yang masih tampak pucat. Si ayam pun mematuk pisang tersebut dengan lambat sambil terus memikirkan keselamatan dirinya kelak.
Si ayam yang belum menghabiskan makanannya, Tiba-tiba berbalik ke sahabatnya dan bertanya..
Ayam   : lang. kamu ngga lapar?
Elang   : kamu makan aja dulu, nanti saya bisa cari sendiri.
Ayam   : aku mau nanya sesuatu ke kamu..
Elang   : nanya apa?
Ayam   : lang. aku mau belajar terbang seperti kam, biar kelak aku bisa mandiri dan tidak menggantungkan hidupaku ke orang lain.
Elang   : baguslah, kamu sudah mau berubah. Tapi, kamu habiskan dulu makananmu dan istirahatlah. Besok aku ajarin kamu tuk terbang.
Ayam   : makasi ya,.. kamu memang sahabatku yang paling baik.
Elang   : iya sama-sama.
Kedua sahabat ini pun terdiam. Karena sudah menjelang sore. Mereka berdua bersiap-siap mencari tempat  untuk bertengger.
Keesokan harinya mereka kembali keperkampungan dan mulai mengajarkan si ayam untuk terbang. Si elang memberikan jarum rahasianya kepada si ayam untuk menjahit sayapnya agar sayapnya tebal dan rapat. Dan sesekali meloncat kepagar untuk memastikan sayapnya sudah bisa terbang.
Karena keasikan melompat, si ayam tak sengaja menjatuhkan jarum milik sahabatnya elang. Si ayam langsung meloncat dan ingin mengambil jarum tersebut. Karena tempat jatuhnya jarum itu, terdapat banyak tumpukan daun. Si ayam mencakar-cakar daun itu untuk mencari jarum milik sahabatnya dan sesekali mematuk serangga yang sedang bersembunyi didedaunan. Setelah, sejam mencari, jarum tersebut belum kunjung ditemukan. Si ayam pun mulai panic dan kembali mencakar-cakar daun-daun yang sudah terhambur berantakan.
Merasa sudah tidak mampu menemukan jarum sahabatnya tersebut, sia ayam memberitahukan kepada sahabatnya bahwa jarum miliknya hilang dan tertimbun dedauan. Dengan perasaan kecewa dan marah kepada si ayam, elang mencacimaki sahabatnya itu dan si ayam sesekali membalas cacian elang.
Ditempat itu terjadi pertengkaran heboh, dan membuat si elang enggan memaafkan si ayam. Dan elang itu pergi meninggalkan si ayam dan meninggalkan kalimat “saya (elang)akan memusuhimu (ayam) selama jarum itu belum kamu kembalikan, semua keturunanmu akan saya musuhi dan saya makan ketika saya menemukannya”
Nah,.. dari situlah awal permusuhan antara elang dengan ayam.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kren gan penting banget beerja keras ga ada yang instan
nicepost

abang risman mengatakan...

thank's

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Pasang Iklan Anda Disini

Adsense Indonesia
.

Copyright © 2012. INSPIRASI DAN PELUANG USAHA - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Bamz