Masih
ingatkan cerita sebelumnya… >> bag 1
Setelah
si pemalas (ayam) bertemu dengan sahabatnya si pekerja keras (elang). Mereka
berdua lari bersembunyi kedalam hutan agar tidak terlihat oleh si pemilik sapi
yang mengejarnya. Karena si ayam ngga bisa terbang jatuh seperti elang makanya
kedua sahabat ini terus berlari untuk menghindari pengejaran si pemilik sapi.
Dengan
wajah yang pucat dan sangat tanpak kecape’an, si ayam mengajak sahabatnya
(elang) berhenti sejenak untuk beristirahat. Setelah beberapa jam beristirahat,
si ayam merasa lapar. Dengan sigap elang langsung beranjak untuk mencarikan
makanan buat sahabatnya itu. Ia (elang) terbang mencari makanan dan si ayam
ditinggal ditengah hutan. Dengan penh penyesalan, si ayam merenungi
perbuatannya yang hamper merengut nyawa-nya sendiri.
Tak
berapa lama berselang, sahabatnya elang datang membawa pisang dan memberinya
kepada si ayam yang masih tampak pucat. Si ayam pun mematuk pisang tersebut
dengan lambat sambil terus memikirkan keselamatan dirinya kelak.
Si
ayam yang belum menghabiskan makanannya, Tiba-tiba berbalik ke sahabatnya dan
bertanya..
Ayam : lang. kamu ngga lapar?
Elang : kamu makan aja dulu, nanti saya bisa cari
sendiri.
Ayam : aku mau nanya sesuatu ke kamu..
Elang : nanya apa?
Ayam : lang. aku mau belajar terbang seperti kam,
biar kelak aku bisa mandiri dan tidak menggantungkan hidupaku ke orang lain.
Elang : baguslah, kamu sudah mau berubah. Tapi,
kamu habiskan dulu makananmu dan istirahatlah. Besok aku ajarin kamu tuk
terbang.
Ayam : makasi ya,.. kamu memang sahabatku yang
paling baik.
Elang : iya sama-sama.
Kedua
sahabat ini pun terdiam. Karena sudah menjelang sore. Mereka berdua
bersiap-siap mencari tempat untuk
bertengger.
Keesokan
harinya mereka kembali keperkampungan dan mulai mengajarkan si ayam untuk
terbang. Si elang memberikan jarum rahasianya kepada si ayam untuk menjahit
sayapnya agar sayapnya tebal dan rapat. Dan sesekali meloncat kepagar untuk
memastikan sayapnya sudah bisa terbang.
Karena
keasikan melompat, si ayam tak sengaja menjatuhkan jarum milik sahabatnya
elang. Si ayam langsung meloncat dan ingin mengambil jarum tersebut. Karena
tempat jatuhnya jarum itu, terdapat banyak tumpukan daun. Si ayam
mencakar-cakar daun itu untuk mencari jarum milik sahabatnya dan sesekali
mematuk serangga yang sedang bersembunyi didedaunan. Setelah, sejam mencari,
jarum tersebut belum kunjung ditemukan. Si ayam pun mulai panic dan kembali
mencakar-cakar daun-daun yang sudah terhambur berantakan.
Merasa
sudah tidak mampu menemukan jarum sahabatnya tersebut, sia ayam memberitahukan
kepada sahabatnya bahwa jarum miliknya hilang dan tertimbun dedauan. Dengan
perasaan kecewa dan marah kepada si ayam, elang mencacimaki sahabatnya itu dan
si ayam sesekali membalas cacian elang.
Ditempat
itu terjadi pertengkaran heboh, dan membuat si elang enggan memaafkan si ayam.
Dan elang itu pergi meninggalkan si ayam dan meninggalkan kalimat “saya (elang)akan memusuhimu (ayam) selama
jarum itu belum kamu kembalikan, semua keturunanmu akan saya musuhi dan saya
makan ketika saya menemukannya”
Nah,..
dari situlah awal permusuhan antara elang dengan ayam.
2 komentar:
kren gan penting banget beerja keras ga ada yang instan
nicepost
thank's
Posting Komentar