Banyak para calon peternak ingin berternak
kelinci untuk berhasil dan selalu memepertanyakan “kalau” sudah banyak apakah
memasarkan hasil kelinci? Hal ini banyak kita temui bagi para peternak
pemuladan itu sangat wajar untuk bertanya demikian. Mungkin karena disebabkan
modal yang tak kunjung kmbali.
Yang akan menjadi pertanyaan, mengapa kita
senang dengan kata “kalau” dimana kata ini merupakan kata andai yang hanya
angan-angan. Mengapa tidak kita ciptakan kata “harus” berhasil? Dalam hal ini,
kita di wajibkan untuk berhasil dalam berternak kelinci. Yang artinya, kita
harus bertahan dan siap terus berternak.
Nah, bagaimana kunci untuk terus selalu
bertahan dalam berternak? Berikut tips-nya.
1.
Mempunyai niat yang kuat dan disertai
dengan do’a
Sebelum berternak
sebaiknya ajak keluarga untuk berkomunikasi buat keluarga anda untuk memahami,
saling membantu dan dimengerti oleh anggota keluarga lainnya. Ini sangat
penting, apabila suatu saat salah satu keluarga baru yang kerepotan untuk
mengurus ternak itu bisa digantikan keluarga yang lain.
Dan tidak kalah
pentingnya, mintalah do’a restu kepada keduan orang tua. Hal ini untuk
mendorong secara moral agar tetap bisa menangani permasalahan kelinci yang
timbul.
2.
Sebelum memulai, belajarlah
dari pengetahuan
Setelah ada niat dan
dukungan dari keluarga, disarankan untuk menambah pengetahuan dengan berkunjung
kepeternak, diskusi dengan peternak kisah keluh dan sukses ternak kelinci dan
sangat disarankan untuk ikut berlatih dalam usaha berternak kelinci.
Kenapa pengetahuan?
Karena, banyak cerita yang
diperoleh dari buku akan menemui permasalahan yang berbeda-beda walau kasusnya
sama. Misalnya, peternak gagal karena terserang penyakit kelinci, tidak bisa
menjual ternaknya, masalah perawatan kelinci dan lain sebagainya. Inilah yang
di maksud pengetahuan.
3.
Pahami ilmunya
Langkah selanjtnya, pahami
ilmunya. Artinya belajar dari segi faktanya, bahwa secara fakta berternak
kelinci harus fokus jika hanya sambilan banyak gagalnya. Sehingga bertenak kelinci
harus dengan penuh kasih sayang. Ini akan berpengaruh dalam sikap dalam
memperlakukan kelinci, ini bisa juga disebut psikologi ternak.
4.
Pengadaan bibit
Langkah berikutnya adalah
bagaimana memilih pengadaan bibit?
Sebelum pengadaan, carilah
bibit indukan dari peternak yang sudah lama berkecimpung dibidang kelinci atau
penangkar ternak kelinci. Ini merupakan kunci untuk mendapatkan bibit yang
berkualitas. Saran saya, jangan mencari bibit dari pasar atau pedagang keinci.
Usahakan melihat kandang,
walau hanya kandang sampel ini perlu un tuk menaksir kelinci yang dikembangkan.
Diutamakan mencari bibit
dari peternak/penangkar yang dapat
mempertanggungjawabkan silsilah dan perkawinan kelinci itu sendiri. Usahakan
jangan membeli anakan, karena tingkat adaptasinya kurang cepat.
Jumlah yang ideal menurut
penelitian. Peternak awal sebagai usaha ekonomi yaitu 5 ekor diantaranya 1 ekor pejantan dan 4 ekor
betina.
5.
Penangan dikandang
Untk merawat dan
penanganan dalam usaha kelinci, usahakan semua dalam anggota keluarga yang satu
rumah dilibatkan agar kelinci mengenal betul siapa siapa yang akan merawatnya.
Biasakan tertib dalam penanganan kelinci setiap hari.
Catatlah semua kejadian
dikandang setiap hari, terutama diaktifitas pada malam hari. Pencacatan mulai
dari pakan yang berikan, sisa pakan, tingkah laku yang tidak biasanya serta
tingkat kesehatannya. Kebiasaan kelinci biasanya sakit tetapi memperlihatkan
dirinya sehat dimata pemeliharanya, yang berujung kelinci itu tidak mau makan.
6.
Harus memahami psikologi ternak
kelinci
Peternakharus tahu dan
paham tentang psikologi kelinci, jika tidak mengetahui biasanya kebanyakan
peternak akan gagal dalam menangani kelinci.
Untuk pendalaman psikologi
kelinci, anda bisa cari diinternet atau langsung pada ahlinya.
Demikian tips menuju sukses berternak
kelinci,semoga bermanfaat untuk anda yang membacanya. Salam sukses.
2 komentar:
terima kasih tipsnya, Gan.
Insyaalloh ane jalanin sebaik-baiknya :)
sama-sama, semoga usahanya bisa berjalan lancar. amiin
Posting Komentar